Hidup atau redupnya suatu acara, lancar atau malah diharap segera bubarnya kegiatan banyak dipengaruhi bagaimana ‘playmaker forum’ berperanan. Dan sosok itu bernama MC (Master of Ceremony) alias pembawa acara.
Pengalaman kami 24 tahun silam sejak 1994 menjadi MC di berbagai forum, menyeruakkan keinginan kadang greget juga melihat masih banyak aktifis muda, kader kader Da'i, mahasiswa, bahkan orangtua yang kaku saat tampil atau sebagian malah menolak mentah-mentah walaupun katakanlah dibujuk orang se RT saat diminta sekedar jadi MC.
Kenapa? Apa karena meyakini menjadi MC tak berpahala? Kami kira tak mungkinlah. Apa karena merasa tidak mampu? bisa jadi kebanyakan begitu.
Keengganan menjadi MC setelah kami simpulkan disebabkan 2 hal, pertama karena kekuatan keinginan yang masih lemah dan kedua belum terbiasa. Bukan mampu atau tak mampu.
Sejujurnya bukankah berbicara, menyampaikan dan mengarahkan itu adalah kebaikan yang bermanfaat serta bagian dari dakwah itu sendiri?
Ingatlah saat Alloh SWT bertanya kepada kita tentang *Ahsanu Qoula* dalam Al Qur’an Surat Fushilat (41) ayat 33. Siapa yang terbaik kata-katanya? Ternyata bila dia melakukan 3 kriteria yaitu...